Badan badan intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan, Hamas telah kehilangan 20 30 persen pejuangnya setelah Israel melancarkan perang di Gaza selama berbulan bulan. AS lantas menyimpulkan, Hamas masih jauh dari kehancuran. Outlet berita AS Wall Street Journal mengatakan, badan badan itu juga mengungkapkan Hamas masih memiliki cukup persenjataan untuk terus menyerang pasukan Israel.
Selain itu, Hamas juga dianggap masih dapat meluncurkan roket ke Israel selama berbulan bulan. Diberitakan Al Jazeera , para pejuang Hamas mungkin harus memikul lebih banyak tugas karena kehilangan rekan rekannya. Meski begitu, Hamas masih jauh dari tidak mampu dan telah mengubah taktik operasional mereka untuk menyesuaikan diri.
Laporan itu juga mengatakan, para pejabat Israel memperkirakan hingga 16.000 pejuang Hamas terluka dan sekitar setengah dari mereka tidak akan kembali ke medan perang. Namun, perkiraan AS menyebutkan jumlah tersebut antara 10.500 dan 11.700 pejuang, banyak di antaranya dapat kembali. Rekam Jejak dan Harta Kekayaan Rektor ITB Reini Wihardakusumah, Terseret Polemik UKT Pakai Pinjol
Punya Masalah Perut Buncit? dr Zaidul Akbar Bagi Rahasia Ampuh Mengatasinya, Kurangi Makanan Ini Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Pilpres 2024 1 Putaran, Prabowo Mengaku Sudah Tak Sabar Kerja Anies Cak Imin Akan Ubah BUMN Jadi Koperasi, Erick Tohir: 1,6 Juta Pegawai Kehilangan Pekerjaan
Balas Ria Ricis, Kemal Palevi Serius Tanya Soal Vlog Perceraian Ria Ricis: Ziarah Kubur Dia Upload Halaman 4 Alumni Ramai ramai Kritik Maklumat Rektor Unhas: Inilah Risiko Kalau Rektor Tak Berbasis Aktivis Bagaimana Pengaruh Perkembangan Teknologi? Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP MTS Halaman 96
Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 Pekan lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, lebih dari 9.000 anggota Hamas dan kelompok lainnya telah dibunuh oleh IDF di Jalur Gaza sejak awal perang. Dilansir The Times of Israel , seorang komandan senior IDF mengatakan, Hamas diyakini memiliki sekitar 30.000 pejuang pada 2021.
IDF menilai, pertempuran di Gaza kemungkinan akan berlangsung sepanjang tahun 2024, karena Israel berupaya melucuti kemampuan militer dan pemerintahan Hamas. Mereka juga bersumpah untuk terus berperang sampai semua sandera yang tersisa dibebaskan dari penawanan. Berdasarkan analisis Associated Press terhadap lebih dari 150 video dan foto yang diambil dalam tiga bulan pertempuran, Hamas telah mengumpulkan beragam persenjataan dari seluruh dunia.
Persenjataan Hamas disebut sebagian besar diselundupkan melewati blokade selama 17 tahun yang bertujuan menghentikan pembangunan militer. Senjata senjata tersebut terbukti mematikan selama berminggu minggu peperangan perkotaan yang intens di Gaza, di mana para pejuang Hamas biasanya hanya dipersenjatai dengan apa yang dapat mereka bawa. Video Hamas yang diposting selama beberapa minggu terakhir tampaknya menunjukkan penembakan terhadap tentara Israel yang direkam melalui senapan sniper.
“Kami mencari senjata ke mana mana, mencari dukungan politik, dan mencari uang,” kata juru bicara Hamas, Ghazi Hamad, dalam sebuah wawancara dengan AP News . Hamad menolak untuk membahas secara spesifik siapa yang menyediakan senjatanya atau bagaimana senjata senjata itu diselundupkan ke Gaza. Para ahli yang meninjau gambar gambar untuk AP mampu mengidentifikasi ciri ciri dan tanda tanda yang membedakan yang menunjukkan di mana sebagian besar senjata yang digunakan oleh pejuang Hamas diproduksi.
Namun analisis tersebut tidak memberikan bukti apakah senjata tersebut disediakan oleh pemerintah negara negara tersebut atau dibeli di pasar gelap Timur Tengah yang berkembang pesat, dimana senjata dan komponennya terdaftar untuk dijual di media sosial di negara negara yang dilanda perang seperti Irak, Libya, dan Suriah. Banyak gambar yang menunjukkan militan Hamas membawa senjata yang tampaknya relatif baru. Hal ini menjadi bukti kelompok tersebut telah menemukan cara untuk melewati blokade udara dan laut di Jalur Gaza, yang mungkin dengan perahu, melalui terowongan atau disembunyikan dalam pengiriman makanan dan barang lainnya.
“Sebagian besar senjata mereka berasal dari Rusia, Tiongkok, atau Iran." "Namun senjata Korea Utara dan senjata yang diproduksi di negara negara bekas Pakta Warsawa juga ada di gudang senjata tersebut,” ungkap NR Jenzen Jones, pakar senjata militer yang merupakan direktur Layanan Penelitian Persenjataan yang berbasis di Australia. Meskipun ada peningkatan, Israel mempertahankan keunggulan besar dengan serangkaian tank modern, artileri, helikopter tempur, dan jet tempur buatan AS yang kuat.
Militer Israel sebelumnya mengatakan, mereka telah membunuh lebih dari 7.000 militan Hamas, dibandingkan dengan kematian 510 tentaranya sendiri, yang lebih dari 330 di antaranya tewas dalam serangan awal Hamas. Sementara itu, 24.927 orang telah tewas dan 62.388 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Lalu, revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.