Dua Korban 9/11 Teridentifikasi Lebih dari Dua Dekade setelah Serangan World Trade Center

Setelah lebih dari dua dekade, dua korban tewas serangan teroris di World Trade Center pada 11 September 2001 lalu, akhirnya diidentifikasi, kata kepala pemeriksa medis Kota New York pada hari Jumat (8/9/2023). Dilansir cnbc.com , nama para korban, yang merupakan seorang pria dan seorang wanita, dirahasiakan atas permintaan keluarga mereka. Mereka merupakan korban ke 1.648 dan ke 1.649 yang jenazahnya berhasil diidentifikasi sejak tahun 2001.

Jenazah dari 1.104 korban, atau 40 persen dari mereka yang tewas dalam serangan tersebut, masih belum ditemukan. 22 tahun lalu, teroris al Qaeda membajak maskapai penerbangan komersial dan menabrakkan pesawat itu ke Menara Kembar WTC di Manhattan. Menara menara tersebut hancur dalam serangan tersebut, menyebabkan lebih dari 2.700 orang tewas.

Kurang dari satu jam setelah serangan terhadap Menara Kembar, teroris al Qaeda menabrakkan pesawat komersial ketiga ke Pentagon, menewaskan 184 orang. Dua Korban 9/11 Teridentifikasi Lebih dari Dua Dekade setelah Serangan World Trade Center AS Peringati 9/11, 22 Tahun sejak Serangan Teroris di World Trade Center

Identitas 2 Korban Serangan Teroris Al Qaeda di World Trade Center Baru Terungkap 22 Tahun Kemudian Arya Saloka Pindah Tampil di SCTV Usai Ikatan Cinta Tamat Tanpa Amanda Manopo, Lawan Jerome Polin Halaman 4 Lebih dari Dua Dekade, Epson Memajukan Teknologi dan Membangun Negeri di Indonesia

Hasil X Factor Indonesia 2024 Semalam, Peserta dari Tim Ariel NOAH Tereliminasi di Gala Live Show 2 Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 Penumpang di pesawat keempat yang dibajak menuju ibu kota negara, berjuang untuk mengambil alih pesawat tersebut.

United Airlines Flight 93 jatuh di sebuah lapangan di luar Shanksville, Pennsylvania, menewaskan 40 orang di dalamnya. Jason Graham, kepala pemeriksa medis Kota New York, menyebut upaya mengidentifikasi jenazah para korban 9/11 sebagai penyelidikan forensik terbesar dan paling kompleks dalam sejarah AS. Penyelidik telah menghabiskan waktu puluhan tahun menggunakan tes DNA untuk mengidentifikasi puluhan ribu jenazah yang ditemukan dari lokasi bencana Ground Zero.

Lebih dari 30 persen jenazah yang ditemukan masih belum teridentifikasi, menurut kantor pemeriksa medis. Graham mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa kantor pemeriksa medis telah berjanji dengan sungguh sungguh untuk mengembalikan jenazah korban yang meninggal kepada keluarga yang mereka cintai. Pengumuman bahwa dua korban lagi telah diidentifikasi terjadi tiga hari sebelum peringatan serangan tersebut.

Identifikasi terakhir dilakukan pada September 2021 lalu. Setelah serangan 9/11, AS melancarkan perang di Afghanistan, tempat pemimpin al Qaeda, Osama bin Laden, dilindungi oleh Taliban. Pemerintahan Bush kemudian menginvasi Irak untuk menggulingkan Saddam Hussein, yang tidak memiliki hubungan dengan serangan tersebut.

Lebih dari 6.700 tentara AS tewas dalam perang tersebut. Bin Laden dibunuh oleh pasukan AS dalam serangan di Pakistan pada tahun 2011. Pemerintahan Biden lalu menarik militer AS dari Afghanistan pada tahun 2021.

Taliban lantas kembali berkuasa di Afghanistan setelah runtuhnya pemerintahan yang didukung AS di Kabul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *