Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mencatat setidaknya ada 1,7 juta warga Gaza mengungsi sejak serangan militer Israel dimulai 9 Oktober 2023. Angka ini terbesar sepanjang sejarah sejak 1948 yang lalu. Menurutnya, angka yang mengungsi tersebut dinilai setara dengan 80 persen populasi warga Palestina di Gaza.
"UNRWA mencatat hampir 1,7 juta orang atau 80 persen populasi di Gaza dinyatakan mengungsi dari rumahnya. Menurut UNRWA, Ini adalah jumlah displacement warga Palestina dengan skala terbesar sejak 1948," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (27/11/2023). Mirisnya, Retno menjelaskan bahwa 60 persen rumah warga Gaza dirusak dan tidak dapat ditinggali lagi karena diserang militer Israel. Reaksi Mahfud MD Soal Kabar Ferdy Sambo Nginap di Ruangan ber AC, Tak di Sel Lapas Salemba
Dugaan Alasan Teuku Ryan Dicerai Diungkap Kakak Ipar Ria Ricis, Curhatan Ibunda Moana Terbukti? Dituding Tak Pernah Sentuh Ria Ricis Sejak Moana Lahir, Teuku Ryan Ingatkan Suami Oki: Jangan Fitnah Disebut Tak Pernah Sentuh Ria Ricis, Teuku Ryan Sindir Suami Oki Setiana Dewi, Singgung Soal Fitnah
Buah Bibir Sarah Vi 20 Tahun Tak Bertemu Anak HEBOH Kakak Ipar Bongkar Penyebab Ria Ricis Gugat Cerai Suami, Teuku Ryan Meradang: Jangan Fitnah! Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4
Tak hanya rumah, mereka juga menyerang infrastruktur yang ada di Gaza. "Tingkat kerusakan infrastruktur juga sangat masif dan prihatinkan. Secara total sekitar 60 persen perumahan di jalur Gaza tidak dapat ditinggali," katanya. Retno pun mengungkap data WHO yang mencatat bahwasanya militer Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang dengan menyerang 335 fasilitas kesehatan di Palestina sejak 7 Oktober 2023z
Menurutnya, fasilitas kesehatan yang dirusak tidak hanya di jalur Gaza yang dipimpin oleh Hamas. Akan tetapi, mereka juga menyerang fasilitas kesehatan di Tepi Barat yang dipimpin Fatah. "WHO mencatat 335 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Palestina dilakukan sejak 7 Oktober. 165 serangan berlangsung di Gaza, 171 berlangsung di Tepi Barat," katanya. "Untuk Gaza, situasi diperparah karena sulitnya akses listrik air dan obat obatan yang sebabkan banyak pasien kritis tidak banyak ditangani, termasuk bayi bayi yang lahir prematur," sambungnya.
Retno mengungkap, setidaknya Israel memberikan 'hujan bom' ke Gaza sebanyak 6.000 ribu bom dengan berat 4.000 ton. Bom tersebut diluncurkan dalam 6 hari pertama ke Gaza. "Dalam kurun waktu 6 hari pertama saja militer Israel mengklaim telah jatuhkan 6 ribu bom seberat 4 ribu ton dan sebagai perbandingan AS menjatuhkan jumlah yang hampir setara di Afganistan dalam waktu 1 tahun," katanya. Retno pun mencatut data dari Kantor Berita Palestina yang mencatat adanya lebih dari 14.800 korban jiwa terhitung per 23 November 2023. Mirisnya, 68 persen korban jiwa merupakan anak anak dan perempuan.
"Jumlah korban luka mencapai 36 ribu orang. Sebagian besar korban luka juga merupakan anak anak dan perempuan. Tingkat kerusakan infrastruktur juga sangat masif dan prihatin kan. Secara total sekitar 60 persen perumahan di jalur Gaza tidak dapat ditinggali," tukasnya.