Banyak masyarakat Indonesia yang tinggal atau bekerja jauh dari alamat domisili pada KTP mereka. Hal ini memunculkan pertanyaan penting, terutama bagi yang ingin mengurus surat izin mengemudi, apakah bikin SIM bisa dimana saja? Jawabannya, bisa. Kepolisian Republik Indonesia telah memperbarui sistem dan prosedur pembuatan SIM, termasuk memperkenalkan layanan online yang bisa diakses dari mana pun.
Cara Membuat SIM A di Luar Daerah
Mengunjungi Kantor SAMSAT atau Satpas SIM Terdekat
Langkah awal dalam proses pembuatan SIM A di luar daerah adalah dengan mendatangi kantor pelayanan resmi. Jika Anda memilih jalur offline, maka kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) atau Satpas (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM) adalah tempat yang harus Anda tuju.
Di sinilah semua proses dimulai, dari pengecekan data, pengisian formulir, hingga tes ujian. Meskipun bukan di kota sesuai alamat KTP, Anda tetap akan dilayani seperti pemohon dari wilayah setempat selama persyaratan terpenuhi.
Mengisi Formulir Permohonan dengan Teliti
Setelah tiba di kantor pelayanan, Anda akan diarahkan untuk mengambil dan mengisi formulir pendaftaran permohonan SIM. Pengisian formulir ini perlu dilakukan secara teliti karena akan menjadi dasar data Anda dalam sistem kepolisian. Pastikan nama, alamat, nomor KTP, serta data lainnya diisi dengan benar dan tidak ada kesalahan penulisan.
Menyerahkan Dokumen Persyaratan Sesuai Ketentuan
Langkah berikutnya adalah menyerahkan dokumen persyaratan yang telah disiapkan. Meskipun Anda membuat SIM A di luar daerah, dokumen yang dibutuhkan tetap sama. Anda harus melampirkan fotokopi KTP, pas foto terbaru dengan latar biru, serta dokumen pendukung lainnya seperti surat keterangan sehat.
Melakukan Pembayaran Biaya Administrasi
Tahap selanjutnya adalah melakukan pembayaran biaya administrasi sesuai dengan jenis SIM yang Anda ajukan. Untuk SIM A, besaran biaya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah dan bisa dibayarkan melalui loket resmi yang tersedia di Satpas. Pembayaran ini mencakup biaya penerbitan, ujian teori dan praktik, serta biaya administrasi lainnya. Petugas akan memberikan bukti pembayaran yang nantinya digunakan untuk mengakses ujian teori.
Mengikuti Ujian Teori dan Praktik Mengemudi
Salah satu tahapan paling krusial dalam proses pembuatan SIM adalah ujian teori dan praktik. Ujian teori bertujuan untuk menguji pengetahuan Anda tentang peraturan lalu lintas, rambu-rambu jalan, serta etika berkendara yang baik. Tes ini terdiri dari 40 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 60 menit. Anda harus mendapatkan skor minimal yang telah ditentukan agar bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Setelah lulus teori, Anda akan masuk ke ujian praktik. Ujian praktik melibatkan tiga sesi, yaitu tes mengemudi kendaraan, tes keterampilan manuver, dan tes wawasan kebangsaan. Semua sesi ini harus dilalui dengan baik karena menjadi indikator kesiapan Anda sebagai pengendara yang bertanggung jawab.
Proses Foto, Sidik Jari, dan Penerbitan SIM
Tahap terakhir dalam pembuatan SIM A adalah proses dokumentasi dan penerbitan kartu SIM. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian teori dan praktik, petugas akan mengarahkan Anda untuk melakukan pemotretan dan pengambilan sidik jari. Foto ini akan dicetak pada kartu SIM sebagai identitas resmi Anda sebagai pengemudi. Pengambilan sidik jari dilakukan untuk keperluan biometrik dan keamanan data.
Setelah berhasil memiliki SIM A, langkah selanjutnya yang sering menjadi impian banyak orang adalah memiliki kendaraan pribadi. Di sinilah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dari BCA hadir sebagai solusi ideal untuk membantu Anda mewujudkan mobil impian. Proses pengajuan KKB BCA dirancang untuk memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan bagi nasabahnya.
Dengan suku bunga yang kompetitif dan pilihan tenor yang fleksibel, KKB BCA sangat cocok bagi siapa saja yang ingin memiliki kendaraan dengan cara yang praktis dan terpercaya. Selain itu, jaringan BCA yang luas di seluruh Indonesia memastikan layanan bisa diakses dari mana saja, termasuk daerah tempat Anda membuat SIM.
