Setidaknya 110 pusat kesehatan telah berhenti beroperasi bersama 21 rumah sakit sejak perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober. Berdasarkan laporan yang diterima Al Jazeera menyatakan bahwa 287 personel medis telah tewas dalam serangan Israel pada periode yang sama. Serta penghancuran setidaknya 58 ambulans telah sangat menghambat pengangkutan orang orang yang terluka ke tempat perawatan masih tersedia di Gaza.
Sementara itu, hingga saat ini Israel masih terus melakukan serangan ke sejumlah wilayah. Berikut adalah rangkuman perkembangan terkini konflik Israel Hamas, dikutip dari The Guardian: Reuters melaporkan bahwa Israel telah setuju, atas permintaan AS, untuk membuka penyeberangan perbatasan Kerem Shalom hanya untuk penyaringan dan pemeriksaan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza melalui penyeberangan Rafah, kata seorang pejabat senior AS pada Kamis, (7/12/2023).
Namun belum ada kepastian kapan penyeberangan itu akan dibuka. Saat Ini, 21 Rumah Sakit di Gaza Tidak Berfungsi WHO: Tidak Ada Lagi Rumah Sakit yang Masih Berfungsi di Gaza Utara
Tak Ada Lagi Rumah Sakit yang Berfungsi di Utara Gaza, Begini Kata WHO WHO Umumkan Sudah Tak Ada Lagi Rumah Sakit yang Berfungsi di Gaza Utara Live TV RCTI Gratis! Link Streaming Bola Persib Bandung vs Dewa United Jelang Liga 1 Jam 15.00 WIB Halaman 3 Banjarmasinpost.co.id
Kondisi Gaza Kian Memprihatinkan, WHO Sebut Tak Ada Lagi Rumah Sakit yang Berfungsi Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 Uni Emirat Arab (UEA) telah meminta dewan keamanan PBB untuk melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, menurut para diplomat.
Dorongan baru untuk gencatan senjata, yang dilaporkan oleh Reuters, dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengambil langkah yang jarang terjadi dengan menerapkan pasal 99 piagam PBB pada hari Rabu (6/12/2023) untuk memberi tahu dewan keamanan bahwa krisis di Gaza merupakan ancaman bagi Israel. Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, mengatakan tidak ada lagi operasi kemanusiaan yang berfungsi di Gaza selatan Sebaliknya mengatakan bahwa bantuan yang sampai ke warga sipil di wilayah tersebut “tidak menentu”, “tidak dapat diandalkan” dan “tidak berkelanjutan”.
Berbicara pada konferensi pers di Jenewa pada hari Kamis, (7/12/2023) Griffiths mengatakan laju serangan militer di Gaza selatan “adalah pengulangan” dari serangan di Gaza utara, dan memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi warga sipil di bagian selatan wilayah yang terkepung. Militer Israel terus melakukan pemboman besar besaran di tengah pertempuran sengit di Gaza ketika perangnya dengan Hamas sudah mencapai dua bulan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka telah menyerang sekitar 250 sasaran di Gaza selama periode 24 jam, yang berakhir pada Kamis (7/12/2023) pagi.
Di ujung utara Jalur Gaza, terjadi pertempuran sengit di kamp pengungsi Jabaliya. Setidaknya 350 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam waktu 24 jam, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas dalam laporan terbarunya pada hari Kamis (7/12/2023). Total kumulatifnya adalah 17.177 kematian warga Palestina dan 46.000 orang terluka sejak perang dimulai pada 7 Oktober, menurut penghitungan kementerian.
Sekitar 20 orang tewas dalam serangan udara yang menghantam dua rumah di bagian pemukiman Rafah di Gaza selatan, menurut para saksi. Rafah, sebuah kota di perbatasan selatan dengan Mesir, adalah tempat IDF memerintahkan warganya untuk pindah guna menghindari daerah yang kemungkinan besar akan dibom. Pasukan Israel telah memberikan rekomendasi yang bertentangan kepada warga sipil Gaza mengenai tempat mencari perlindungan dan bantuan kemanusiaan.
Mereka yang melarikan diri ke “zona kemanusiaan” yang dinyatakan IDF di al Mawasi di sudut barat daya Jalur Gaza menggambarkan pemandangan yang menyedihkan tanpa tempat berlindung dan hampir tidak ada makanan. Sementara itu, IDF tidak mengesampingkan pengeboman di wilayah tersebut. Joe Biden berbicara dengan Benjamin Netanyahu dalam panggilan telepon pada hari Kamis (7/12/2023) di mana presiden AS “menekankan bahwa lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan” di seluruh Gaza, kata Gedung Putih.
Biden “menekankan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil dan memisahkan penduduk sipil dari Hamas termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk bergerak dengan aman dari wilayah permusuhan tertentu” selama percakapan teleponnya dengan perdana menteri Israel, demikian isi percakapan telepon tersebut. Gedung Putih mengatakan Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan lain mengenai jeda kemanusiaan baru. Diskusi terjadi “setiap hari” mengenai kemungkinan perjanjian baru, kata juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan pada hari Kamis.
Pentagon mengatakan militer AS telah melanjutkan penerbangan drone pengintainya di Gaza untuk membantu pencarian sandera yang disandera oleh Hamas.